“Bisa dibilang, kerjaan mengkritik itu mudah. Resiko kami kecil, dan bisa
menikmati posisi di atas orang yang menawarkan pekerjaan mereka dan diri mereka
ke dalam penilaian kami. Kami mengeluarkan kritik yang negatif, yang pantas
untuk dibawa dan ditulis. Tapi kenyataan yang pedih dari kritik kami dihadapkan
dalam suatu skema yang besar, sepotong hal yang tak berguna mungkin saja sangat
berarti dari apa yang kami kritik. Tetapi ada masa ketika sebuah kritik
betul-betul berisikokan sesuatu dalam hal penemuan sesuatu.
Dunia kadang tak ramah untuk pendatang berbakat baru, ciptaan baru.
Pendatang baru butuh teman.
Tidak semua orang bisa menjadi seniman yang hebat, Tapi
seniman yang hebat bisa datang dari mana saja”
Film Ratatouille adalah sebuah film animasi komputer yang dirilis pada Tahun 2007 didistribusikan oleh Walt Disney Pictures. kenapa harus film ini?
Film animasi memang mencari pasar untuk usia muda, tapi terlalu sayang untuk dilewatkan karena nyatanya banyak hal yang selalu dapat menarik semua umur. Entah cerita, teknologi atau pun pesan yang kuat didalam film tersebut.
Aku salah satunya, ternyata banyak hal positif yang ditanamkan untuk bagaimana seorang anak berkembang dan bertingkahlaku, itu pun bisa menjadi pengingat bagi mereka yang telah berada di usia yang cukup.
Menarik karena saat ini sebuah karya seni dan apapun yang dilakukan tak luput dari media sosial yang menjadi media penyedia fasilitas sebuah karya dari setiap individu. Apapun sepertinya diposting di media social, seperti menjadi kebiasaan dan gaya hidup. Kadang hasil karya seolah menjadi berhasil ketika banyak komentar dan like yang banyak. Tapi disisi lain menjadi sebuah bahan kritikan bagi pengguna yang bebas melakukan apapun yang iya mau, ataupun menjadi sebuah cara yang terencana untuk menaikan bahkan menurunkan pamor. tak sampai disitu, kini semua telah menjadi lahan usaha bagaimana kritik menghujani setiap postingan.
Kutipan diawal ditulisan ini merupakan kutipan dari film yang disutradari Brad Bird, sedikit menceritakan dan mengingatkan pandangan yang sama tentang sebuah komentar maupun kritik yang ditulis. saat ini kritik menjadi hal yang sangat biasa namun berbahaya dan harus dibatasi. Mereka yang punya waktu luang, atau pun meluangkan waktu berkomentar atas apa yang mereka lihat dan baca.
Tak sedikit setiap yang dituangkan di media adalah hal yang biasa saja, tapi tak jarang pula adalah kemajuan-kemajuan dari sektor pendidikan, teknologi, karya anak bangsa sampai peningkatan kehidupan masayarakat yang baik diketahui. saat itulah kritikan menghujani kolom komentar, segala usaha dan karya menjadi sebuah hal yang sangat sulit untuk dapat dihargai. Ada kejujuran menilai, persaingan sampai ketidaksukaan dari personal dibandingkan karya yang diciptakan. yang lebih parah mungkin mereka berkritik atas berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
dari sekian bidang aku hanya ingin membatasi dengan bagaimana sebuah karya seni menjadi sebuah ciptaan manusia yang harus dihargai. Mereka selalu mengeluarkan kritik dengan mudah dan cepat, sedangkan sebuah karya dibangun dalam waktu yang lama. Butuh bertahun-tahun setelah kegagalan demi kegagalan karya dibuat, memperbaiki setiap tahapannya hanya dihancurkan dengan satu kritik.
Kritik membutuhkan sebuah kejujuran, sebuah keterampilan dan kompetensi untuk dapat menilai apakah yang dikomentari bagian dari hal yang kamu kuasai. Sangat butuh kebaikan untuk melakukannya.
Bangsa ini butuh ciptaan yang hebat, terutama dari seorang pemula. menjaga usahanya dan karyanya sebagai sorang yang ingin bersungguh-sungguh dibidangnya perlu kritik, dari seorang kritikus handal yang jujur dan baik. Agar karya hebat mereka dapat diselamatkan.
karena,
"Tidak semua orang bisa menjadi seniman yang hebat, Tapi
seniman yang hebat bisa datang dari mana saja” #ratatouille
Penulis,
fajar haritomo