Senin, 30 Agustus 2010

aku priamu

untuk wanitaku
tak ragu aku memintamu
karena kamu
aku tak malu memintamu

bila saatnya nanti
saat awal mentari
saat siang berganti
saat malam, tak lagi sendiri

jadikan aku raja pada negeri kecil dihatimu
hormati aku sebagai pendamping hidupmu
hormati aku walau orang tak lagi menghormatiku
perhatikan raga dan jiwa ketika kau lihat kekuranganku

kita akan mulai berjalan
menetukan apa yang telah kita cita-citakan
tentu tak mudah menggapai harapan
yakinlah keindahan akan kita ciptakan

saat aku di keluar kendali jangan pernah tinggalkan aku sendiri
tak perlu ragu untuk menegur dan menamparku
cintailah aku, karena aku tak sanggup mencintaimu sendiri
yakinkan dirimu, aku mencintaimu karena kau juga mencintaiku

karena saat ini, saat ku letakan cincin dijarimu
aku berjanji dihadapanmu sebagai priamu
aku akan menjagamu dan menjadikan kamu  wanita istimewa,
dan tak kan biarkan tak ada yang melukaimu, dan membuatmu kecewa

kau wanitaku
dalam sebaris kataku
untuk sepanjang usia kita
aku meminta

fajar haritomo,
31 agustus 2010
13:45 pm

Rabu, 18 Agustus 2010

SeGudang Bakat di Indonesia Mencari Bakat

SeGudang Bakat di Indonesia Mencari Bakat


Indonesia Mencari Bakat (IMB) yang ditayangkan oleh Trans TV bekerjasama dengan Supermie, menjadi jawaban dari kekhawatiran dan kejenuhan akan tayangan-tayangan stasiun televisi yang kurang memberikan manfaat dan kualitas pagi para penikmat setia acara televisi. Maraknya acara gosip (infotainment), reality show, sinetron atau debat politik malah berdampak buruk bagi perkembangan generasi muda dikarenakan sikap pribadi dari sosok yang ada tidak dapat diharapkan sebagai public figure yang seharusnya dapat dicontoh. Tayangan IMB setidaknya memberikan manfaat dan pandangan yang berbeda karena mencoba menemukan sisi yang tidak biasa, kreatif, inovatif dan tentunya bakat positif yang dapat dikembangkan oleh pelaku dari setiap individu yang ada. Disisi lain acaya yang ditayangkan setiap hari sabtu dan minggu mulai pukul 19.00 WIB tersebut dapat dijadikan orang tua untuk menuntun anak-anaknya (Brandon, JP Melani, Putri Ayu, Rumingkang), dan memotivasi generasi muda untuk berperan aktif mencari sesuatu yang dianggap mampu dapat dikembangkan dan menghasilkan yang selain dapat dibanggakan juga dapat menghasilkan ekonomi yang lebih baik, sehingga kehidupan kelak tidak lekas hanya tergantung dari pembelajaran di sekolah. Lihat saja Klanting, Hudson, Funky Papua yang notabene bukan berasal dari latar belakang yang mampu tapi kini bisa menghasilkan sesuatu bahkan mendapat kontrak exclusive dari stasiun penyelenggara. Selain itu, patut juga diacungi jempol untuk para juri yang berkompeten (Sarah Sechan, Tantowi Yahya, Titi Sjuman, Rianty Cathright) yang selalu ramah tetapi tetap membangun. Dengan pencarian bakat seperti ini diharapkan akan muncul segudang bakat di Indonesia yang dapat diperhitungkan di kancah Internasional minimal setiap generasi Indonesia dapat hidup lebih mandiri.